Saturday, February 23, 2013

Sebelum Baligh di Barzakh...

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)

ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah
 
 
 
Anak-anak muslim yang meninggal dunia di waktu kecil, ertinya sebelum baligh di barzakh, dikumpulkan pada suatu tempat dan diasuh oleh Nabi Ibrahim. Setelah kiamat nanti mereka itu langsung dipindahkan ke syurga akhirat. Mereka tidak mengalami teriknya panas matahari, tidak melalui hisab, tidak melalui mizan dan tidak meniti titian Sirat. Setelah dibangkitkan terus dipindahkan ke dalam syurga Jannatun Naim.

Setelah dipindahkan ke syurga, maka anak-anak ini lupa kepada kehidupan dunia. Mereka lupa kepada ayah bondanya, lupa kepada kampung halamannya, lupa semuanya. Pada suatu hari nanti, ketika mereka sedang bermain-main menikmati kesenangan syurga, tiba-tiba ada malaikat memberitahu : " Hai Wildan! lupakah engkau kepada ayah bondamu? Sekarang mereka sudah berada di pintu syurga". Ketika itulah baru mereka tahu dan ingat kembali kepada ayah bonda mereka yang selama ini mereka lupakan.


Lalu mereka ambil air untuk diminum, makanan dan pakaian, lantas mereka itu berlari-lari sambil menangis menuju pintu syurga. Setelah trompet berbunyi, pintu syurga terbuka perlahan-lahan. Maka sekalian orang berhamburan masuk ke dalam syurga itu dan ketika inilah anak-anak ini sibuk mencari ayah bonda mereka. Mereka berjalan ke sana-sini mencari tetapi tidak berjumpa. Sambil menangis membawa minuman, pergilah mereka kepada malaikat menanyakan : "Oh, malaikat, mana ayah dan bondaku? Kata mereka sambil menangis.


Malaikat menjawab :"Oh Wildan, malang kamu, ayah dan bondamu terjatuh ke dalam neraka". Mendengar hal yang demikian maka anak-anak ini menangis dengan ratapan yang menyayat hati. "Oh ibuku Oh ayahku. Apakah kesalahanmu ayah? Apakah dosamu ibu, maka sampai terjatuh ke dalam neraka". Mereka menangis dan meratap. Kata malaikat : "Hai Wildan, jangan menangis, mengadulah pada Nabi Muhammad SAW".


Setelah anak-anak ini mengadu pada Nabi SAW, lantas Nabi berdoa, lalu dikeluarkan orang-orang mukmin yang berada dalam neraka itu atas dasar syafaat dan keberkatan doa Nabi SAW. Setelah bertemu dengan anak di pintu syurga, anak yang meninggal dunia sewaktu kecil, anak yang menjadi kerinduan siang malam selama ini, aduh gembiranya tidak terhingga. Berfirman Allah SWT : "Pada hari itu mereka berjumpa dalam keadaan gembira." (Ad-Dahr :11)

wassalam...

Friday, February 22, 2013

Musafir Menuju Akhirat...

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)

ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah
 
 
"Supaya aku selalu ingat bahawa aku adalah musafir menuju akhirat"

- Imam Syafie

 

Thursday, February 21, 2013

10 Surah dapat Menghalang daripada 10 ujian Besar Allah.

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)

ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah
 10 Surah dapat Menghalang daripada 10 ujian Besar Allah.


1- Surah Al-Fatihah dapat memadam kemurkaan Allah SWT.
2- Surah Yasin dapat menghilangkan rasa dahaga atau kehausan pada hari Kiamat.
3- Surah Dukhan dapat membantu kita ketika menghadapi ujian Allah SWT pada hari kiamat.
4- Surah Al-Waqiah dapat melindungi kita daripada ditimpa kesusahan atau fakir.
5- Surah Al-Mulk dapat meringankan azab di dalam kubur.
6- Surah Al-Kauthar dapat meleraikan segala perbalahan.
7- Surah Al-Kafirun dapat menghalang kita daripada menjadi kafir ketika menghadapi kematian.
8- Surah Al-Ikhlas dapat melindungi kita daripada menjadi golongan munafiq.
9- Surah Al-Falq dapat menghapuskan perasaan hasad dengki.
10- Surah An-Nas dapat melindungi kita daripada ditimpa penyakit was-was.
 Sila share - Semoga dapat menjadi amalan kita semua. :-)
wassalam...
^___________~

Wednesday, February 20, 2013

Poem – Baby, are we in love? ^___~

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)


ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah
 
 
 kita??? kita sedang bercintakahhh??
after nikah... insyaAllah ^___~
 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
Poem – Baby, are we in love?
Words by – Ameen Misran

*This poem is inspired by Hilal Asyraf’s “Awak, Kita Ini Bercintakah?”

*Dipersembahkan oleh Ameen Misran of Langitilahi semalam di Seminar Baitul Musilm 2.0, PICC.


I have never held your hands so far,
or looked into your eyes to say how beautiful you are,
We have never gone out together
we rarely exchange love letters together.

The only means of communication between us is
through text messages, social media and a couple of phone calls,
when I tweet, you retweet,
when I post a status on facebook, you like,
but should it be just like that?
Love and affection should be more than that.

We are in a relationship
but why do I feel like everything between us is restricted?
It feels like I’m losing you.

I can’t see you unless there’s company from a third party,
I can’t have dinner with you unless there’s intervention from our families.

Exist such distance between our hearts,
and barriers since the very start.
Our separation sometimes makes me scared,
but why, why did you keep on reminding me
“Let us get ourselves prepared”.

I don’t know, I don’t know,
I’m doubtful, are we in love?
Are we really, really in love?

--------------------------------------------

Yes I know I’m wrong,
I was just carried away,
seeing all the couples out there,
at the park, at the restaurant, at the movie theater,
caressing each other,
hugging and kissing like no other,
man! That is romantic!
Seeing all at that,
makes me deprived of my love story,

I’ve always wanted an ideal love story like in the movies,
but I need to stop and let it go,
Because after every rainfall must come a rainbow.

I got to be patient,
the sweetness of happiness is always best tasted after we are tested,
this is not what Allah wants,
this not what the prophet wants,
this is not what we want.

Yes, you are right,
we are deeply in love,
not in their assumption,
but in His definition.

Neither holding our hands,
nor filling up our desired demands,
have defined a loving relationship,
but declared that bond as an abandoned ship!

Allah says that:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Say, [O Muhammad], "If you should love Allah , then follow me, [so] Allah will love you and forgive you your sins. And Allah is Forgiving and Merciful" (Ali-Imran: 31).

Following the prophet is what we should do,
never ever give in to the feelings that aren’t true.

This is not our time to go beyond the boundaries,
but it’s time for us to be equipped with all the needed “expertise”,
we got to master a wide range of skills,
financial management, anger management,
Children’s education, automotive skills,
Cooking skills, house-keeping skills,
without these we are killed.

True love is how we center all our love towards the Almighty,
and prevent ourselves from entering that fiery place of severity.

In time, we will be united finally,
and we aspire to build an extraordinary family,
with amazing children who will become leaders of the community,
the leaders of the Ummah.

That destiny starts before we are married,
I cannot imagine us making sins before the day we are united,
that will defeat the purpose of Baitul Muslim, Baitul Jihad, Baitul Dakwah,
as marriage is all about attaining Barakah from Allah!

Love is everything that brings you closer to Allah,
and whatever brings you further from Allah is not love.

I’m looking forward for that day,
our union,
our synergy as one.
You will be my princess,
I’ll be your prince.

Baby,
we are in love.
You are my love.

"Hai cik mama ku sayang, kita ni sedang bercintakah???"

Luv Allah, Luv Nabi s.a.w., Luv mama, Luv abah... 
satu, dua, tiga... sayang semuanya, haha ^____~

wassalam...

Wednesday, February 13, 2013

Surah Semut yang Cakap ^____~

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)


ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah
Ada 5 kelebihan berpersatuan dan berusrah ketika di kampus :

- belajar MENGHARGAI dan mengukir SENYUMAN pada setiap individu yang berada di bawah pertanggungjawaban kita biar sekecil semut sekalipun sumbangannya pada pasukan

- belajar meletakkan pasukan di bawa kita MERASAI BERSAMA apakah impian kita untuk pasukan kita

- belajar BERSANGKA BAIK dan tidak cepat bersangka buruk sekiranya ada seseorang atau sesuatu kurang menyenangkan berlaku

- belajar untuk TELITI dengan setiap pandangan dan hujah yang diberikan, sejauhmana yang memberi pandangan itu bertanggungjawab dengan apa yang diucapkan, membuat penyelidikan atau tidak pada apa yang diperkatakan

- belajar untuk memberikan TELINGA kerana itulah syarat nombor satu komunikasi berkesan berlaku

Kesemua 5 ilmu SIKAP di atas disebutkan dengan baik di dalam surah Semut (18 - 28) ketika Allah membicarakan sifat kepimpinan Nabi Sulaiman.

Jika sekadar menyertai persatuan atau usrah, tidak mahu BELAJAR kelima-lima ilmu COMMON SENSE di atas, hakikatnya kita belum berpasukan dalam erti kata yang sebenar, كأنهم بنيان مرصوص

-Ustaz Syaari Abdul Rahman-
 p/s: bersabarrrrrrrrrr.... n jangan sedih!!!

Sunday, February 10, 2013

Kisah: Uwais Al-Qarni ^___~

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)


ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah

Kisah Uwais al-Qarni..

TAK TERKENAL DI BUMI, TERKENAL DI LANGIT


Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justeru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”.



Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, kerana ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, kerana hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata :“Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menampung kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.


 
Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran.Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbaharui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.



Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya.Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditinggalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah.



~~~Anak yang soleh, Uwais Al-Qarni~~~

Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata:“Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.



Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang.Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”.Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemahuannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.



Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.”Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.



Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama.Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Di antara kafilah-kafilah itu ada yang merasa hairan, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.



Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit.Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ?“Abdullah”, jawab Uwais.Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?”Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”.Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”.Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata:“Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”.Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan wang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.



Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya.Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat.Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.“Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh.Lalu kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi ?”“Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami.“Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! ”katanya.“Kami telah melakukannya.”“Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!”Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu.



Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat”.“Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? ”Tanya kami.“Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.Kemudian kami berkata lagi kepadanya, ”Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya.“Ya,”jawab kami.Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan.



Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.
 



Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi menjadi terkenal di langit.

Sumber:



Ilmu untuk dikongsi,
moga saling mendapat manfaatnya, ^____~

Wassalam

Tuesday, February 5, 2013

Gantian Allah Sentiasa Lebih, InsyaAllah...

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)
ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah
 
 
 
Takziah diucapkan kepada pihak pengurusan, pengajar dan pelajar-pelajar di MDQ Rusila.

Kepada yang ingin menderma boleh masukkan ke akaun bank:
Muamalat: 13010004244716 (Unit
Pembangunan MDQ)

Bank Islam:13017010080345 (Dana MDQ)


MDQ-MAAHAD DARUL QURAN.
 
 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
 Infak....
Ia bukan sekadar keluarkan wang
Apa cara sekalipun
Infakkan diri untuk agama
Infakkan harta bagi perjuangan
Infakkan harta bagi yang memerlukan
Infakkan fikiran bagi kemajuan ummat
Infakkan tenaga
Infakkan masa untuk Islam
Itu semua infak
Ayuh silalah...
 
 
Infak itu, 
Memberi atau mengorbankan 
Apa yang ada pada kita
Bagi kebaikan sesuatu, Lillahi Taa'la 

 
Ummat Islam harus cemerlang
Bukan untuk bermewah
Apatah lagi untuk bermegah
Tapi
Supaya lebih banyak 
Yang boleh kita beri dan sumbangkan
Tak perlu banyak
Sekadar yang termampu
 

InsyaAllah
Sikit-sikit antara kita
Kumpul-kumpul jadi banyak


Silalah kalian
Infakkan
Tiada yang rugi
Gantian Allah sentiasa lebih


Kerana Dia lah 
Yang tidak pernah lelah
Memberi
Dia... Ar-Rahman


Wassalam...
 
 
 
 
 

Monday, February 4, 2013

Laknat Allah ke atas Bassad Assad!!!

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)
ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah
 
 
Laknat Allah ke atas Bassad Assad!!!
 
 
Bassad Assad (Syiah Alawiah/ Nusiriah) – mengakui dia Tuhan untuk Syria

Dia telah menyebabkan 6,400 wanita Sunni dirogol semasa dalam kem pertahanan.

Dia juga... mewujudkan undang-undang baru untuk membenarkan askar-askarnya mendera secara seksual terhadap tahanan wanita supaya ahli keluarga mereka yang menjadi para Mujahideen menyerahkan diri mereka untuk dibunuh.

Undang-undang ini telah menyebabkan wanita Sunni dirogol dan mengandung anak Syiah. Selain itu, Bassad telah memberi imuniti kepada askar2 nya untuk membunuh sesiapa saja. Tiada siapa yang dapat mendakwa mereka di mahkamah kerana merogol wanita Sunni.

Dalam link Al- Jazeerah, dua wanita Sunni telah berkongsi kisah duka mereka semasa didalam tahanan Syiah, di mana mereka dirogol dan diseksa. Seksaan yang dilakukan Syiah sama seperti yang pernah dilakukan pada zaman pertengahan dulu. Kedua-dua wanita ini berjaya diselamatkan oleh FSA Mujahideen akhirnya.
Syiah berlaku kejam kepada kanak2 juga, di mana seorang bayi perempuan berusia 4 bulan dari Homs diseksa sehingga mati di depan bapanya sendiri, untuk memaksanya memberi tahu kem lokasi FSA Mujahideen. Dengan kejamnya mayat bayi malang itu dibungkus dalam beg plastik dan dihantar ke alamat ibunya

Kisah lain, sepasang suami isteri yang baru berkahwin dipenjarakan dan isteri itu dirogol di depan suaminya sendiri hanya untuk keseronokan dan memastikan isteri malang itu mengandungkan anak Syiah.

Setakat ini, 17 wanita Sunni membunuh diri kerana positif mengandung anak Syiah manakala yang lain dibunuh ahli keluarga sendiri dan ada ayah dan suami membunuh diri juga unutk menjaga maruah. Mereka (Sunni) enggan melahirkan anak Syiah.

PALING TAK BOLEH DITERIMA ADALAH:

Duta Syria di Malaysia masih tidak dihalau keluar dari Malaysia.!! Tiada tindakan tegas dari kerajaan kita seperti tiada apa2 yang berlaku di Syria. Sampai bilakah kerajaan kita mahu terus senyap dan mementingkan diri sendiri?? Sesuatu perlu dilakukan segera sebelum terlambat.!! Apakah yang kita ingin jawab di depan Allah kelak jika ditanya, Apakah yang kita telah lakukan untuk menyelamatkan agama Allah?? Saudara seagama kite??

Sama2 kita renungkan. Semoga Allah menyelamatkan wanita2 Sunni kita disana. Amin.

Wassalam...

Saturday, February 2, 2013

Allah is Calling...

PUT YOUR TRUST TO ALLAH...100% INSYA-ALLAH (^-^)
ya Allah... ya Allah... ya Allah...
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Moga semua dalam rahmat-NYA
insyaAllah
 
 
Good sharing, sharing is caring, sharing is loving... ^___^
 
 
No calling-calling tau....
 
 His mobile was ringing so he picked up, he found out that the caller was a girl who has a very beautiful voice

She begin to talk to him and ask about him,
but
he didn't recognize her voice,
So he asked her :
''Sorry Miss, who are You ? Do I know You ?”

She replied :
''Yu don’t know me, but I am a pretty girl from a noble family,
and
I hope we get to know each other better”

There was silence between them until he replied :
''but Miss, my mobile is under surveillance !”

“Really !?!” She asked” Surveiled by whom !?!
By the company you’re working in ?"
"No” he answered

“By the CIA !?!”
“No”

“By the national security state !?!” She asked laughing
“By ALLAH The All Mighty” He finally answered

The girl stopped Laughing,
and she hung up the phone ashamed of what she did"

End Of Story

How many people didn’t fear ALLAH and followed the path of shaytan
and they regretted it in this Dunya and Later in Akhirah !

How can Muslims don’t have fear of ALLAH !?!
How can they don't have "Taqwah"
and Fear Of The King of Kings !?!

The one who
Never sleeps,
Never Dies ,
The One who watch them Everywhere,
Every time, Every Single Second Of their Lives !

O Sisters who have Haram Relationship , Fear ALLAH

O sisters fear ALLAH and turn to Him before You Return to Him.

ALLAH Says in Qur'an:
''O You who Believe ! Fear ALLAH
(by Doing All that He has ordered and by abstaining from all that He has forbidden) as He should be feared.
[Obey Him, be thankful to Him, and remember Him always],
and die not except in a state of Islam (as Muslims) with complete Submission to ALLAH. (Al Imran 102)

♥♥♥ Alhamdulillah I Am Muslim ♥♥♥

linkWithin

Related Posts with Thumbnails